Era Digital dan Tantangan Literasi: Apakah Kita Semakin Pintar atau Justru Terkecoh?

 


NEWSNTT.COM - Di era digital yang serba cepat ini, informasi dapat diakses dengan mudah hanya dalam hitungan detik. Namun, apakah kemudahan ini benar-benar membuat kita lebih pintar, atau justru semakin rentan terhadap hoaks dan misinformasi?

Seiring dengan berkembangnya teknologi, konsumsi informasi masyarakat juga mengalami perubahan drastis. Jika dulu kita harus mencari berita melalui surat kabar atau siaran televisi, kini semua bisa diakses melalui layar ponsel. Sayangnya, derasnya arus informasi ini tidak selalu membawa dampak positif. Hoaks, berita palsu, dan manipulasi opini semakin merajalela, mempermainkan emosi dan persepsi publik.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat saat ini adalah kurangnya literasi digital. Banyak orang dengan mudah mempercayai informasi yang mereka baca tanpa memverifikasi sumbernya. Lebih parahnya lagi, algoritma media sosial sering kali memperkuat bias dengan hanya menampilkan konten yang sejalan dengan pandangan pengguna, membuat masyarakat semakin terpolarisasi.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kesadaran dan edukasi yang lebih luas. Literasi digital harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan sejak dini. Masyarakat juga perlu dilatih untuk berpikir kritis dalam memilah informasi, tidak mudah terprovokasi, serta lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Jika kita tidak segera meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital, bukan tidak mungkin kita akan menjadi korban dari dunia yang penuh dengan ilusi kebenaran. Pertanyaannya, apakah kita siap menghadapi tantangan ini, atau justru memilih untuk tetap terperangkap dalam pusaran informasi yang menyesatkan?

Penulis DJOHANES JULIUS BENTAH

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler