FMN Cabang Kupang Gelar Aksi Galang Dana untuk Korban Bencana di Desa Kuatae, TTS: Ambil Alih Lalu Lintas Saat Lampu Merah Rusak

 

NEWSNTT.COM, KUPANG - Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Kupang kembali menggelar aksi pelayanan rakyat melalui penggalangan dana sebagai respon atas bencana alam tanah longsor yang terjadi di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Hingga saat ini, FMN Cabang Kupang telah melaksanakan lima kali aksi galang dana di berbagai titik di Kota Kupang.

Ketua Umum FMN Cabang Kupang, Valentino Ola, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari pelayanan massa yang dirancang berdasarkan situasi konkret yang sedang dihadapi rakyat.

“Pelayanan ini lahir dari hasil pembacaan situasi dan merespon langsung apa yang dirasakan oleh kawan-kawan di desa. Lima kali sudah kami galang dana, dan ini adalah bentuk perhatian sekaligus aksi cepat kami dalam merespon situasi bencana yang menimpa rakyat,” ujar Valentino.

Namun, pada aksi kelima yang digelar di kawasan Patung Kirab, terjadi situasi tak terduga. Saat aksi berlangsung, lampu lalu lintas tiba-tiba mengalami gangguan hingga menyebabkan kemacetan cukup panjang. Di tengah kondisi tersebut, tidak ada satu pun petugas kepolisian yang turun tangan, padahal pos polisi berada tepat di sekitar lokasi.

Melihat situasi tersebut, sebagian massa FMN dengan kesadaran penuh mengambil inisiatif untuk menertibkan lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan.

“Di situ ada pos polisi, bahkan ada motor dinas yang terparkir dan polisi yang melintas, tapi tidak ada yang turun tangan. Justru kawan-kawan dari FMN yang kemudian menertibkan arus lalu lintas untuk menjaga keselamatan pengguna jalan,” lanjut Valentino.

Ia menyampaikan bahwa hal ini seharusnya menjadi catatan penting bagi institusi kepolisian agar lebih sigap dan aktif, terutama ketika rambu-rambu lalu lintas mengalami gangguan.

Ketua panitia aksi, Alvin Kali, juga menyampaikan bahwa secara teknis ada beberapa kendala di lapangan, seperti ketiadaan pengeras suara dan lampu lalu lintas yang error. Namun dengan semangat kolektif, massa tetap membagi tugas: sebagian fokus pada penggalangan dana, sebagian lain mengatur arus kendaraan.

“Kami bergerak karena melihat langsung penderitaan rakyat. Kalau bukan kita yang bertindak cepat, siapa lagi?” ujar Alvin.

Aksi ini menegaskan bahwa FMN tak hanya hadir menyuarakan penderitaan rakyat, tetapi juga turun langsung menyelesaikan persoalan-persoalan nyata di tengah masyarakat

Penulis : Firdan Nubatonis

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler